Pages

Subscribe:

Labels

Selasa, 02 November 2010

TUGAS 4

Manajemen dan Lingkungan Eksternal
*Definisi Lingkungan
Lingkungan adalah suatu tempat dimana makhluk hidup tumbuh, disamping pertumbuhan tersebut, lingkungan mempunyai unsur unsur penting seperti air, udara, dan tanah. Lingkungan memiliki arti penting dalam kehidupan setiap makhluk hidup, misalnya lingkungan perkotaan dimana unsur bangunan sangat kental di dalamnya, dalam hal ini sikap manusia mengenai lingkungan dan dampak dari kegiatan manusia sangat tidak terarah, saat lingkungan rusak dan ekosistem hancur maka keseimbangan antara kehidupan yang satu dengan yang lainnya akan berubah, hal ini memberikan dampak negatif bagi setiap makhluk hidup yang ada disekitarnya.

*Faktor-Faktor Lingkungan Eksternal Mikro dan Makro

Lingkungan eksternal terdiri dari unsur-unsur yang terdapat diluar organisasi, dimana unsur-unsur ini tidak dapat dikendalikan dan diketahui. Disamping itu, hal ini akan mempengaruhi manajer di dalam pengambilan keputusan yang akan dibuat. Unsur-unsur lingkungan eksternal organisasi misalnya yaitu peraturan pemerintah, perkembangan teknologi, politik dan lain-lain.
Lingkungan eksternal dibagi menjadi dua yaitu lingkungan mikro dan lingkungan makro.
1. Lingkungan eksternal mikro yaitu lingkungan yang mempunyai pengaruh langsung terhadap kegiatan manajemen.
2.Lingkungan eksternal makro yaitu lingkungan yang mempunyai pengaruh tidak langsung terhadap kegiatan manajemen.

*Tanggung Jawab Sosial Manajer
Sumber : http://www.wikipedia.org/
Tanggung jawab Sosial Manajer adalah suatu konsep bahwa organisasi, khususnya perusahaan memiliki suatu tanggung jawab terhadap konsumen, karyawan, pemegang saham, komunitas dan lingkungan dalam segala aspek operasional perusahaan. Hal ini berhubungan erat dengan pembangunan berkelanjutan, di mana ada argumentasi bahwa suatu perusahaan dalam melaksanakan aktivitasnya harus mendasarkan keputusannya tidak semata berdasarkan faktor keuangan, misalnya keuntungan melainkan juga harus berdasarkan konsekuensi sosial dan lingkungan untuk saat ini maupun untuk jangka panjang.

Minggu, 31 Oktober 2010

TUGAS 3

Evolusi Teori Manajemen

* Teori Manajeman Klasik
Robert Owen adalah orang yang menentang praktek-praktek  memperkerjakan anak-anak usia 5 atau 6 tahun dan standar kerja 13 jam per hari. Tersentuh dengan kondisi kerja yang amat menyedihkan itu, beliau mengajukan adanya perbaikan terhadap kondisi kerja ini. Pada tahun-tahun awal revolusi industri, ketika para pekerja dianggap instrumen yang tidak berdaya, Owen melihat rneningkatkan kondisi kerja di pabrik, rnenaikkan usia minimum kerja bagi anak-anak, mengurangi jam kerja karyawan, menyediakan makanan bagi karyawan pabrik, mendirikan toko-toko untuk menjual keperluan hidup karyawan dengan harga yang layak, dan berusaha memperbaiki lingkungan hidup tempat karyawan
tinggal, dengan membangun rumah-rumah dan membuat jalan, sehingga lingkungan hidup dan pabrik rnenjadi menarik. Sebab itu, beliau disebut "Bapak Personal Manajemen Modern". Selain itu, Owen lebih banyak memperhatikan pekerja, karena menurutnya, investasi yang penting bagi manajer adalah sumber daya manusia. Selain mengenai perbaikan kondisi kerja, beliau juga rnembuat prosedur untuk meningkatkan produktivitas, seperti prosedur penilaian kerja dan bersaing juga secara terbuka.

*Teori Perilaku
Teori manajemen perilaku sering disebut gerakan hubungan manusia karena dimensi manusia alamat kerja.Perilaku teori percaya bahwa pemahaman yang lebih baik tentang perilaku manusia di tempat kerja, seperti motivasi, konflik, harapan, dan dinamika kelompok, meningkatkan produktivitas. Para ahli teori yang memberikan kontribusi ke sekolah ini dilihat karyawan sebagai individu, sumber daya, dan aset untuk dikembangkan dan bekerja dengan - bukan sebagai mesin, seperti di masa lalu. Beberapa individu dan percobaan memberikan kontribusi terhadap teori ini.
Kontribusi Elton Mayo datang sebagai bagian dari studi Hawthorne, serangkaian percobaan yang seksama teori manajemen klasik hanya untuk mengungkapkan kekurangannya. Hawthorne Percobaan terdiri dari dua studi yang dilakukan di Hawthorne Works dari Western Electric Company di Chicago 1924-1932. Studi pertama dilakukan oleh sekelompok insinyur berusaha untuk menentukan hubungan antara tingkat pencahayaan terhadap produktivitas pekerja. Cukup mengejutkan, mereka menemukan bahwa produktivitas pekerja meningkat seiring dengan tingkat pencahayaan yang mengalami penurunan - yaitu, sampai karyawan tidak dapat melihat apa yang mereka lakukan, setelah itu kinerja secara alami menurun.

*Teori Kuantitatif (Riset Operasi dan Ilmu Manajemen)
Pendekatan kuantitatif adalah penggunaan sejumlah teknik kuantitatif—seperti statistik, model optimasi, model informasi, atau simulasi komputer—untuk membantu manajemen dalam mengambil keputusan. Sebagai contoh, pemrograman linear digunakan para manajer untuk membantu mengambil kebijakan pengalokasian sumber daya; analisis jalur kritis (Critical Path Analysis) dapat digunakan untuk membuat penjadwalan kerja yang lebih efesien; model kuantitas pesanan ekonomi (economic order quantity model) membantu manajer menentukan tingkat persediaan optimum; dan lain-lain.
Pengembangan kuantitatif muncul dari pengembangan solusi matematika dan statistik terhadap masalah militer selama Perang Dunia II. Setelah perang berakhir, teknik-teknik matematika dan statistika yang digunakan untuk memecahkan persoalan-persoalan militer itu diterapkan di sektor bisnis. Pelopornya adalah sekelompok perwira militer yang dijuluki "Whiz Kids". Para perwira yang bergabung dengan Ford Motor Company pada pertengahan 1940-an ini menggunakan metode statistik dan model kuantitatif untuk memperbaiki pengambilan keputusan di Ford.

TUGAS 2

Manajemen dan Manajer
*Tingkatan Manajemen
Manajemen dapat dikelompokan menjadi tiga tingkatan. Pada tingkatan pertama disebut dengan first-line management (manajemen tingkat pertama) merupakan manajemen tingkatan paling rendah yang bertugas memimpin dan mengawasi karyawan non-manajerial yang terlibat dalam proses produksi. Kedua middle management (manajemen tingkat menengah) mencakup semua manajemen yang berada di antara manajer tingkat pertama dan manajemen puncak dan bertugas sebagai penghubung antara keduanya. top management (manajemen puncak) bertugas merencanakan kegiatan dan strategi perusahaan secara umum dan mengarahkan jalannya perusahaan.

*Fungsi-Fungsi Manajemen
Fungsi-fungsi manajemen dibagi dalam tahap-tahap seperti berikut. Didalam tahap pertama ada Perencanaan yaitu memikirkan apa yang akan dikerjakan dengan sumber yang dimiliki. Perencanaan dilakukan untuk menentukan tujuan perusahaan secara keseluruhan dan cara terbaik untuk memenuhi tujuan itu. Pada tahap kedua yaitu Pengorganisasian dilakukan dengan tujuan membagi suatu kegiatan besar menjadi kegiatan-kegiatan yang lebih kecil. Pengorganisasian mempermudah manajer dalam melakukan pengawasan dan menentukan orang yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugas-tugas yang telah dibagi-bagi tersebut. Pada tahap ketiga yaitu Pengarahan yaitu suatu tindakan untuk mengusahakan agar semua anggota kelompok berusaha untuk mencapai tujuan sesuai dengan perencanaan manajerial dan usaha.

*Keterampilan-Keterampilan Manajerial
  Sumber : Probiz E-Leraning (http://www.probiz.wgtt.org/)
Seorang manajer yang sukses biasanya adalah mereka yang mempunyai 3 (tiga) keterampilan dasar, yaitu

  1. Keterampilan Konseptual
    Keterampilan ini melibatkan kemampuan untuk melihat suatu perusahaan/organisasi secara utuh, mengenali cara kerja dan ketergantungan bermacam-macam fungsi yang ada, dan lebih jauh lagi untuk memahami hubungan antara perusahaan/organisasinya dan industri, masyarakat, dan situasi ekonomi dan sosial secara umum.
  2. Keterampilan Teknis
    Keterampilan ini meliputi pemahaman dan kompetensi dalam aktivitas yang spesifik, khususnya yang berkaitan dengan suatu metode, proses, prosedur tertentu yang bersifat teknis. Ia melibatkan pengetahuan dan kemampuan analitis yang khusus dan mempunyai tahapan pemecahan masalah yang relatif standar. Dalam terminologi pelatihan, maka pelatihan yang berkaitan dengan pekerjaan (vocational dan on the job training) besar manfaatnya dalam rangka mengembangkan keterampilan ini.
  3. Keterampilan Inter-personal
    Ini berhubungan dengan kemampuan untuk bekerja dengan, memahami dan memotivasi orang lain, memahami sudut pandang dan perilaku atasan, rekan sejawat, dan bawahan terhadap suatu masalah dan memposisikan dirinya secara proporsional. Seseorang yang mempunyai kemampuan ini kiranya cukup sensitive terhadap keinginan dan motivasi orang lain dalam kelompoknya sehingga dia dapat memperkirakan tindakan apa yang perlu dan hasil yang yang diharapkan.

TUGAS 1


Pengertian Manajemen

*Definisi Manajemen
Manajemen adalah suatu proses perencanaan, pengendalian, pengelompokan, dan menyesuaikan upaya dari anggota organisasi yang telah dibentuk, serta penggunaan sumber daya yang ada pada organisasi untuk mencapai sasaran/tujuan yang telah direncanakan sebelumnya oleh organisasi tersebut.
*Manajemen Sebagai Ilmu dan Seni          
Seni dalam manajemen itu tersebut yaitu membentuk satu kesatuan dalam organisasi menjadi lebih efektif, kreatif, dan memberikan pengembangan daya pikir. Manajemen sebagai ilmu melihat bagaimana manajemen dihubungkan dengan prinsip-prinsip manajemen itu sendiri,dan telah di organisasi menjadi teori.